PENYAKIT YANG DIWARISKAN BERSIFAT
SOMATIK ATAU AUTOSOME
MAKALAH
Disusun
Untuk
Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah
Genetika
Disusun Oleh :
1.
Khusnul
khotimah 135050101111133
2.
Chandra Yulia R. 135050101111138
3.
Agni Ayudha M. 135050101111139
4.
SitiSunami 135050101111140
5.
RizkaJunian P. 135050101111141
FAKULTAS
PETERNAKAN
UNIVERSITAS
BRAWIJAYA
MALANG
2014
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia,
taufik dan hidayah-Nya sehingga penulisan makalah tentang Genetika yang
berjudul “penyakit yang diwariskan bersifat somatik” ini dapat diselesaikan
sesuai dengan tuntutan proses pembelajaran di Fakultas Peternakan Universitas
Brawijaya-Malang.
Makalah ini membahas “penyakit yang diwariskan bersifat somatik” Penulis sangat berharap makalah ini dapat membantu dalam
memahami kemungkinan–kemungkinan yang bisa terjadi dalam peristiwa atau
kejadian yang hasilnya tidak dapat dipastikan.
Ucapan terima kasih untuk semua pihak yang telah
membantu penulis sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Kritik dan saran
sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan makalah ini.
malang, april 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
JUDUL............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
- Latar
Belakang Masalah..................................................................... 1
- Rumusan
Masalah............................................................................... 2
- Tujuan
Penulisan................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3
BAB III PENUTUP..................................................................................... 14
111.1 Simpulan....................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Apa Itu
Pengertian Autosom? Dalam inti sel, DNA diatur dalam struktur
diskrit yang disebut kromosom. Sel dalam organisme bereproduksi secara seksual
memiliki dua salinan dari setiap kromosom, yang disebut kromosom homolog. Satu
salinan berasal dari induk jantan dan satu berasal dari betina. Dua kromosom,
atau satu pasangan, menentukan jenis kelamin organisme, sehingga mereka disebut
kromosom seks. Sisa dari kromosom yang disebut sebagai autosom.
Setiap kromosom memiliki satu
set spesifik gen dengan kode untuk fitur yang berbeda, apakah kromosom seks
atau autosom. Gen serupa, tetapi mereka tidak harus identik, sebagai salah satu
datang dari setiap orangtua. Setiap autosom dapat berisi berbagai jenis gen
atau alel. Tergantung pada gen, bisa ada beberapa alel yang berbeda untuk itu.
Alel yang berbeda dapat berinteraksi dengan cara yang berbeda, menyebabkan
karakteristik untuk diekspresikan secara berbeda.
Beberapa alel selalu
diungkapkan terhadap orang lain, sehingga mereka dikatakan alel dominan. Alel
lain hanya disajikan jika ada dua salinan alel itu. Jenis alel dikatakan
resesif. Akhirnya, beberapa alel dapat berinteraksi satu sama lain dan secara
parsial diungkapkan tergantung pada apa alel yang sesuai. Beberapa
karakteristik yang disebabkan oleh gen yang ditemukan pada autosom dikatakan
autosom resesif autosomal dominan atau berdasarkan alel dan bagaimana
karakteristik diungkapkan.
Sekitar setengah dari penyakit
genetik pada manusia disebabkan oleh autosom. Penyakit ini bisa disebabkan oleh
kelainan pada autosom, seperti halnya dengan sindrom Down. Penyakit ini
disebabkan oleh trisomi autosom kromosom 21. Sebuah hasil trisomi autosom
ketika sel memiliki tiga salinan kromosom tertentu, bukan dua. Banyak dari
jenis kelainan hasil baik dalam kematian janin atau kelahiran non hidup.
Penyakit lain merupakan
disebabkan oleh alel hadir pada lokus gen tertentu. Penyakit dominan autosomal
merupakan disebabkan oleh gen dominan pada autosom, yang berarti bahwa jika
orangtua terpengaruh, ada kemungkinan 50% bahwa anak-anak juga akan
terpengaruh. Sebuah contoh dari penyakit autosomal dominan adalah penyakit
Huntington.
A.
Rumusan Masalah
Dari uraian dalam latar belakang, dapat diajukan rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apa saja penyakit yang diwariskan bersifat autosome?
2. Bagaimana penyakit yang bersifat autosom dapat terjadi?
3. Bagaimana pewarisan penyakit autosome diwariskan pada
kturunannya?
B. Tujuan Penulisan
Setelah
menelaah latar belakang pembuatan makalah, maka dapat dirumuskan menjadi suatu
tujuan pembuatan makalah sebagai berikut:
1.
Mengetahui penyakit apa
saja yang diwariskan bersifat autosome
2.
Mengetahui penyakit yang bersifat autosom dapat terjadi
3.
Mengetahui
pewarisan penyakit autosome diwariskan pada kturunannya
BAB II
PEMBAHASAN
Sifat abnormal adalah sifat yang tidak umum dalam populasi. Anda dapat mengetahui sifat abnormal sebagai ciri yang sangat berbeda. Sifat abnormal secara genetis terkadang menjadi masalah. Penyakit genetis atau turunan merupakan kelainan yang disebabkan oleh gen atau kelompok gen. Penyakit ini dapat diturunkan, bersifat tetap dan tidak menular. Penyakit turunan umumnya bersifat resesif dan individu dengan sifat heterozigot (carrier) sering tidak menyadari bahwa mereka pembawa sifat abnormal. Akhirnya, mereka menghasilkan keturunan yang menderita kelainan.
Pewarisan Penyakit
Hormon Melalui Autosom - Penyakit turunan dapat diwariskan melalui autosom
atau kromosom sel tubuh.
Sifat /
kelainan yang diwariskan melalui autosom dominan
a.
Brakhtidaktili (jari pendek)
Brakidaktili
merupakan kelainan pada ruas-ruas jari yang memendek pada manusia. Kelainan ini
disebabkan oleh gen dominan (B) yang bersifat letal. Jika gen dalam keadaan
homozigot dominan (BB) akan bersifat letal. Dalam keadaan heterozigot (Bb),
individu menderita kelainan brakidaktili. Adapun keadaan gen homozigot
resesif (bb) individu normal.
b. Sindaktili (jari bergabung)
Sindaktili merupakan kelainan jari berupa pelekatan dua jari atau lebih sehingga telapak tangan menjadi berbentuk seperti kaki bebek atau angsa (webbed fingers). Dalam keadaan normal, ada sejumlah gen yang membawa “perintah” kepada deretan sel di antara dua jari untuk mati, sehingga kedua jari tersebut menjadi terpisah sempurna. Pada kelainan ini, gen tersebut mengalami gangguan. Akibatnya, jari-jari tetap menyatu dan tidak terpisah menjadi lima jari.
c. Polidaktili (jumlah jari lebih)
Polidaktili merupakan kelainan
pertumbuhan jari sehingga jumlah jari pada tangan atau kaki lebih dari lima.
Dikenal juga dengan nama hiperdaktili. Bila jumlah jarinya enam disebut
seksdaktili, dan bila tujuh disebut heksadaktili.
Penyebabnya bisa karena kelainan genetika atau faktor keturunan, sehingga kelainan ini tidak dapat dilakukan pencegahan. Bentuknya bisa berupa gumpalan daging, jaringan lunak, atau sebuah jari lengkap dengan kuku dan ruas-ruas yang berfungsi normal. Tapi, umumnya hanya berupa tonjolan daging kecil atau gumpalan daging bertulang yang tumbuh di sisi luar ibu jari atau jari kelingking. Kelebihan jari pada sisi ibu jari lebih banyak daripada sisi jari kelingking.
Penyebabnya bisa karena kelainan genetika atau faktor keturunan, sehingga kelainan ini tidak dapat dilakukan pencegahan. Bentuknya bisa berupa gumpalan daging, jaringan lunak, atau sebuah jari lengkap dengan kuku dan ruas-ruas yang berfungsi normal. Tapi, umumnya hanya berupa tonjolan daging kecil atau gumpalan daging bertulang yang tumbuh di sisi luar ibu jari atau jari kelingking. Kelebihan jari pada sisi ibu jari lebih banyak daripada sisi jari kelingking.
d. warna kulit, rambut, dan mata hitam atau cokelat
e. rambut keriting
Sifat /
kelainan yang diwariskan melalui autosom resesif
a. Gangguan
mental (idiot, debil, imbisil)
b.
Thalasemia (kelainan alfa dan beta pada haemoglobin/Hb sehingga Hb tidak dapat
mengikat oksigen)
c. Anemia sel
sabit. Sel darah merah berbentuk bulan sabit dan penderita kekurangan
haemoglobin.
BAB III
PENUTUP
III.1
Kesimpulan
Penyakit turunan umumnya bersifat resesif dan
individu dengan sifat heterozigot (carrier) sering tidak menyadari bahwa mereka
pembawa sifat abnormal. Akhirnya, mereka menghasilkan keturunan yang menderita
kelainan.
Penyakit
turunan dapat diwariskan melalui autosom atau kromosom sel tubuh. Penyakit ini
di antaranya gangguan mental, albinisme, brakidaktili, dan polidaktili.
DAFTAR PUSTAKA
Biomed Rusdi
M.2001.Seribu Pena Biologi IPA.Jakarta.Erlangga.John
W. Kimbal dalam H.
Riandari Henny.2007.Sains Biologi.Solo.PT.
Tiga Serangkai
Siti
Soetarmi Tjitrosomo.Biologi Jilid 1.tidak
dipublikasikan.diakses pada Senin, 21 April 2014.
0 komentar:
Posting Komentar