BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Susu adalah sekresi ambing hewan yang diproduksi
dengan tujuan penyediaan makanan bagi anaknya yang baru dilahirkan. Karena
berfungsi sebagai makanan tunggal bagi mahluk yang baru dilahirkan dan mulai
tumbuh, susu mempunyai nilai gizi yang sempurna. Dalam susu terdapat semuia zat
gizi yang diperlukan bagi kebutuhan pertumbuhan anak.
Komponen penting dalam air susu
adalah protein, lemak, vitamin, mineral, laktosa serta enzim-enzim dan beberapa
jenis mikroba yang bermanfaat bagi kesehatan sebagai probiotik. Komposisi susu
sapi sangat beragam tergantung pada
beberapa faktor antara lain bangsa sapi, tingkat laktasi, pakan,
interval pemerahan, suhu dan umur
sapi. Angka rata-rata komposisi untuk semua kondisi dan
jenis sapi perah adalah 87,1% kadar air, 3,9% lemak, 3,4% protein, 4,8%
laktosa, 0,72% abu dan beberapa vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin
A, D, E dan K.
Kadar vitamin dalam susu sangat
sedikit dan kadar vitamin tersebut tergantung dari jenis makanan yang diperoleh
ternak sapi dan waktu laktasinya. Vitamin dibagi menjadi 2 golongan yaitu yang
larut dalam air serta yang larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam air yang
terpenting dalam susu adalah vitamin B1, B2, asam nikotinat, dan asam
pantotenat.
1.2
Rumusan
Masalah
1. Bagamana proses biosintesa vitamin dalam
susu?
2. Berapa proporsi vitamin yang terkandung
dalam susu
3. Vitamin apa saja yang menjadi komponen penyusun
air susu?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui proses Biosintesa vitamin dalam
susu.
2. mengetahui
berapa banyak prosentase vitamin yang terkandung dalam susu.
3. mengetahui
vitamin-vitamin yang tekandung dalam air susu.
BAB II
PEMBAHASAN
Sel sekretori ambing tidak dapat mensintesis vitamin
atau mineral. Karena itu, seluruh vitamin dan mineral susu dipasok dari darah.
Dimana vitamin tersebut berasal dari senyawa-senyawa makanan yang dikonsumsi
oleh ternak perah yang melewati peredaran darah masuk ke air susu.
Vitamin
merupakan salah satu komponen susu yang paling sedikit jumlahnya dari
komponen-komponen lainnya. Vitamin yang tinggi terdapat dalam susu adalah
niasin dan riboflavin. Karena tingginya kandungan riboflavin, susu tanpak
berwarna kehijau-hijauan. Jika terkena sinar matahari langsung, riboflavin
dalam susu cepat rusak.
Susu
mengandung beberapa macam vitamin. Namun vitamin utama yang ditemukan dalam
susu adalah:
a. Vitamin A Larut Lemak.
b. Vitamin B1 larut Air.
c. Vitamin B2 Larut Air.
d. Vitamin C larut Air.
e. Vitamin D larut dalam lemak.
a. Vitamin A Larut Lemak.
b. Vitamin B1 larut Air.
c. Vitamin B2 Larut Air.
d. Vitamin C larut Air.
e. Vitamin D larut dalam lemak.
Ø
Vitamin-vitamin yang larut
dalam lemak :
Vitamin A.
Vitamin A yang terdapat dalam
susu berasal dari bagian yang tidak tersabun dari lemak susu. Vitamin A dan
karotenoid susu nampaknya terkonsentrasi pada permukaan globula lemak dan
banyaknya mempunyai hubungan dengan ukuran globula. Susu yang dihasilkan pada
musim panas atau pada saat padang penggembalaan banyak mengandung rumput hijau
akan lebih banyak mengandung vitamin A dibandingkan dengan susu yang dihasilkan
pada musim-musim dimana hijauan kurang produksinya, karena lebih banyak karoten
yang terdapat di dalam hijauan akibatnya
akan lebih banyak pula kemungkinannya ditransfer menjadi vitamin A dalam susu.
Banyaknya karoten di dalamsusu adalah 0,03 persen.
Hasil penelitian Marwah,M.P.dkk.(2010)
menunjukkan bahwa Vitamin A berfungsi untuk memenuhi kebutuhan janin dan
persiapan menyusui. Vitamin A sebagian besar terdapat dalam bentuk eter
esensial retinil, bersama karotenoid dan lipida lain dalam rumen. Dalam selsel
mukosa usus halus, ester retinil dihidrolisis oleh enzim-enzim esterase menjadi
retinol yang lebih efisien diabsorbsi daripada ester retinil. Sebagian
karetonoid, terutama beta karoten di dalam sitoplasma sel mukosa usus halus
dipecah menjadi retinol. Dalam usus halus retinol bereaksi dengan asam lemak
dan membentuk ester, menyeberangi sel-sel vili dinding usus halus untuk
kemudian diangkut oleh kilomikron melalui sistem limfe kedalam aliran darah
menuju hati serta juga diteruskan masuk kedalam air susu.
Vitamin D
Vitamin D yang terdapat di dalam susu adalah vitamin D2, yang berasal dari
ergosterol dalam makanan, dan vit D3 yang merupakan derivate dari
7-dehidrokolesterol, yang dihasilkan dari penyinaran ultraviolet sinar
matahari. Kolostrum megandung 3 sampai 10 kali lebih banyak vitamin D
dibandingkan susu normal.
Vitamin E dan K
Vitamin E yang terdapat
pada susu dalam bentuk α-tocopherol. Kolostrum mengandung 2,5 sampai 7 kali
lebih banyak tocopherol dibandingkan dengan susu normal. Fungsi yang tepat dari
vitamin E dalam susu belum diketahui dengan jelas, diduga vitamin E bertindak
sebagai antioksidan dalam lemak susu.
Susu relatif
sedikit mengandung vitamin K.Tidak seperti vitamin lainnya yang
larut dalam lemak, konsentrasinya
dalam susu tidak dipengaruhi oleh kandungan di dalam ransum karena
sejumlah besar vitamin K dapat disintesa di dalam rumen.
Ø
Vitamin-vitamin
yang larut dalam air :
Vitamin-vitamin B
Vitamin-vitamin
B disintesa oleh mikroflora di dalam rumen. Bakteri dipecah dalam usus
danruminansia menggunakan vitamin-vitamin yang dibebaskan untuk kepentingan tubuhnya.
Oleh karena itu, konsentrasi vitamin B di dalam susu tidak dapat dipengaruhi
oleh perubahan ransumnya.
Susu mengandung
sejumlah kecil riboflavin, inositol, dan asam pantotenat. Walaupun demikian
satu quart(946,4 cc) susu dapat menyediakan 33-50 persen thiamin, 85–140 persen
riboflavin, 25–60 persen vit B6, 33 persen asam pantotenat, paling sedikit 20
persen cholin, dan 20 persen biotin yang diperlukan untuk orang dewasa setiap
hari. Pemberian ransum rumput yang segar akan menaikkan kandungan riboflavin
20–50 persen. Kolostrum mengandung jauh lebih banyak thiamin, riboflavin, B6,
cholin, asam folat, dan vitamin B12 dibandingkan susu normal.
Vitamin C.
Vitamin C dalam
susu terdapat dalam dua bentuk yang aktif, yaitu asam askorbat dan asam
dehidroksiaskorbat. Kandungan vitamin C dalam susu sangat sedikit sekali
dipengaruhi
oleh ransum dari sapi, umur,
bangsa, masa laktasi. Kolostrum mengandung 10–60 persen lebih banyak vitamin C dibandingkan
dengan susu normal. Ruminansia dapat mensintesis vitamin C. Jika kandungan
vitamin C dalam ransumdiperbanyak kelebihan vitamin C akan dirusak oleh bakteri
atau diekskresikan.
TABEL : Kandungan Mineral dan Vitamin dalam
Susu.
Unsur Mineral
|
% Mineral
|
Vitamin
|
Kandungan per100 gr susu
|
Potassium
|
0.140
|
Vitamin A
|
160 IU
|
Kalsium
|
0.125
|
Vitamin C
|
2 mg
|
Chlorine
|
0.103
|
Vitamin D
|
0.5-4.4 IU
|
Fosfor
|
0.096
|
Vitamin E
|
0.08 mg
|
Sodium
|
0.056
|
Vitamin B
|
|
Magnesium
|
0.012
|
Thiamine
|
0.035 mg
|
Sulfur
|
0.025
|
Riboflavin
|
0.17 mg
|
Niacin
|
0.08 mg
|
||
Phantotenic
acid
|
0.35-0.45 mg
|
||
Folic acid
|
3-8 µg
|
||
Biotin
|
0.5 µg
|
||
Lyridoxine
|
0.05-0.3 mg
|
||
cynocobalamine
|
O.5 µg
|
Susu yang mengalami sterilisasi seperti susu UHT akan menyebabkan
denaturasi pada protein kehilangan pada
sejumlah vitamin C, asam folat, vitamin B12 dan kira-kira 20% tiamin(anomim.2010).
sedangkan bila air susu dipanaskan atau dimasak pada suhu 63°C atau bisa
disebut dengan metode pasteurisasi maka 10-30% vitamin B1 akan hilang serta
20-60% vitamin C akan hilang (stephanie.2008).
Proses fermentasi pada susu selain
mensintesa protein(asam amino) menjadi asam laktat juga terjadi sintesa vitamin
B kompleks khususnya thiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2) dirubah
menjadi asam laktat.
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
- Kadar vitamin dalam susu lebih sedikit dibanding dari
komponen-komponen lainnya, seperti protein dan lemak.
- Vitamin yang terkandung dalam susu ada dua golongan
yaitu larut dalam air dan larut dalam lemak.
- Vitamin yang larut dalam lemak yang ditemukan dalam
air susu adalah vitamin A dan vitamin D. Sedangkan vitamin yang larut
dalam air yang ditemukan dalam susu adalah vitamin B1, vitamin B2 dan
Vitamin C.
- Sel
sekretori ambing tidak dapat mensintesis vitamin atau mineral. Karena itu,
seluruh vitamin dan mineral susu dipasok dari darah
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous.2010.Proses Produksi Susu.laboratorium
produksi ternak perah-fakultas peternakan UNPAD(online): tidak
dipublikasikan. Diakses pada minggu, 16-11-2014.
Anonim.2010.Biosintesis Susu.Universitas Sumatera
Utara(online): tidak dipublikasikan. Diakses pada hari minggu,
16-11-2014.
Marwah,M.P., Yustina,Y.S dan Tridjoko,W.M.2010. Produksi Dan Komposisi Susu Kambing Peranakan Ettawa Yang
Diberi Suplemen Daun Katu
(Sauropus androgynus (l.) Merr) Pada Awal Masa Laktasi. Buletin Peternakan Vol. 34(2): 94-102.
Rasyid,Y.G,Drh.2000.Susu Sumber Makanan Sempurna.kumpulan
tulisan ilmu pengetahuan dan teknologi tepatguna.1(1):1-5.
Stephanie.2008.Penetapan kadar Komposisi Susu.FMIPA-UI(online):
tidak dipublikasikan. Diakses pada minggu, 16-11-2014.
0 komentar:
Posting Komentar